kontrol garasi (sensor infrared dan sensor LDR)

 


 
 

1. Tujuan.[kembali]

  •  Untuk mengetahui sensor infrared.
  • untuk memahami prinsip sensor infrared.
  • Mengaplikasikan sensor infrared sebagai kontrol garasi otomatis.

2. Komponen.
[kembali]

  • Resistor
                      Berfungsi untuk mengatur tegangan dengan menaikan atau menurunkan resistansi.






Hasil gambar untuk gambar resistor"
Gambar 1. resistor

                   

  • Potensiometer
                      Berfungsi untuk mengatur tegangan dengan menaikan atau menurunkan resistansi.


Hasil gambar untuk gambar potensiometer"
gambar 2. Potensiometer



  • IC LM324


              Berfungsi sebagai detektor.


Hasil gambar untuk gambar IC LM324
Gambar 2. LM324


  • Sensor Infrared
                           Sebagai sensor cahaya inframerah
Hasil gambar untuk gambar sensor infrared
Gambar 3. Sensor Infrared



  • Transistor NPN
                  Berfungsi untuk penguat arus.

Hasil gambar untuk gambar transistor npn"
Gambar 4. Transistor NPN

  • Motor DC


            Sebagai alat yang akan menggerakkan.

Hasil gambar untuk gambar motor dc
Gambar 5. Motor DC

  • Power




          Sebagai sumber tegangan.



Gambar 6. Power


  • LDR
              Sebagai sensor cahaya.

Hasil gambar untuk gambar  Sensor LDR"
gambar 6. Sensor LDR



  3. Dasar Teori[kembali]
          Infrared
    Infra red (IR) detektor atau sensor infra merah adalah komponen elektronika yang dapat mengidentifikasi cahaya infra merah (infra red, IR). Sensor infra merah atau detektor infra merah saat ini ada yang dibuat khusus dalam satu modul dan dinamakan sebagai IR Detector Photomodules. IR Detector Photomodules merupakan sebuah chip detektor inframerah digital yang di dalamnya terdapat fotodiode dan penguat (amplifier).
    Bentuk dan Konfigurasi Pin IR Detector Photomodules TSOP.


Gambar 7. Sensor Infrared
                                           

    Konfigurasi pin infra red (IR) receiver atau penerima infra merah tipe TSOP adalah output (Out), Vs (VCC +5 volt DC), dan Ground (GND). Sensor penerima inframerah TSOP ( TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules ) memiliki fitur-fitur utama yaitu fotodiode dan penguat dalam satu chip, keluaran aktif rendah, konsumsi daya rendah, dan mendukung logika TTL dan CMOS. Detektor infra merah atau sensor inframerah jenis TSOP (TEMIC Semiconductors Optoelectronics Photomodules) adalah penerima inframerah yang telah dilengkapi filter frekuensi 30-56 kHz, sehingga penerima langsung mengubah frekuensi tersebut menjadi logika 0 dan 1. Jika detektor inframerah (TSOP) menerima frekuensi carrier tersebut, maka pin keluarannya akan berlogika 0. Sebaliknya, jika tidak menerima frekuensi carrier tersebut, maka keluaran detektor inframerah (TSOP) akan berlogika 1.


Grafik 1.

    Dari grafik dapat disimpilkan bahwa semakin jauh jarak benda maka semakin kecil output nya, dan begitu juga sebaliknya.

Grafik 2.


     Dari grafik dapat disimpulkan bahwa semakin tinggi intensitass cahaya maka semakin rendah nilai resistansi dan sebaliknya.




Bagain sensor infrared
















LDR

      Nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.




Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

  • Tegangan maksimum (DC): 150V
  • Konsumsi arus maksimum: 100mW
  • Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
  • Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
  • Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
  • Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius








IC LM324 Sebagai Detektor

Detektor Penyilang nol 


  • Detektor Penyilang nol tak pembalik ( non-Inverting zero crossing Detector/NIZCD) Sinyal masukan masuk pada (+) op amp dan membandingkan dengan nol (-) op Amp. 
          Ed = (+) input – (-) input= Vi – 0
          Vi > 0 maka Vo = + Vsat
          Vi < 0 maka Vo = - Vsat

      
Gambar14

Gambar 15







  • Detektor taraf membalik (Inverting voltage level detector / IVLD).

            Sinyal masukan masuk pada (-) op amp dan membandingkan dengan nol (+)                         op Amp.
             Ed = (+) input – (-) input= Vref – vi.
             Vi > Vref maka Vo = + Vsat.
             Vi < Vref maka Vo = - Vsat.




Gambar 16.


Gambar 17.


Driver motor dc dengan rangkaian H-bridge transistor


Rangkaian H-bridge transistor dapat sobat buat dengan menggunakan 4 buah transistor yang bertipe NPN ataupun PNP sejenis
Jika transistor yang digunakan adalah tipe npn maka diperlukan logika 1 pada basis untuk menyalakannya sedangkan jika menggunakan tipe PNP untuk menyalakan motor diperlukan logika 0.

membuat rangkaian driver motor dc
Gambar 8.





LDR

      Nilai resistansi LDR sangat dipengaruhi oleh intensitas cahaya. Semakin banyak cahaya yang mengenainya, maka semakin menurun nilai resitansinya. Sebaliknya, jika cahaya yang mengenainya sedikit (gelap), maka nilai hambatannya menjadi semakin besar, sehingga arus listrik yang mengalir akan terhambat.
Gambar 9

Adapun spesifikasi atau karakteristrik umum dari sensor cahaya LDR adalah sebagai berikut :

  • Tegangan maksimum (DC): 150V
  • Konsumsi arus maksimum: 100mW
  • Tingkatan Resistansi/Tahanan : 10Ω sampai 100KΩ
  • Puncak spektral: 540nm (ukuran gelombang cahaya)
  • Waktu Respon Sensor : 20ms – 30ms
  • Suhu operasi: -30° Celsius – 70° Celcius




Gambar 10




4. Prosedur Percobaan
[kembali]
  1. Buka aplikasi proteus.
  2. Pilihlah komponen yang dibutuhkan dalam membuat rangkaian 
  3. Rangkailah setiap komponen yang telah dipilih menjadi rangkaian 
  4. Ubahlah spesifikasi komponen pada rangkaian sesuai dengan kebutuhan.
  5. Jalankan simulasi rangkaian 

5. Rangkaian Simulasi dan Prinsip Kerja[kembali]


Gambar 11



Gambar 12 . garasi terbuka


gambar 12 garasi tertutup




         Prinsip Kerja

             Ketika sensor menerima pantulan cahaya infrared (dari mobil) atau sensor berlogika 1, maka akan ada tegangan keluar dari sensor sebesar 5 volt dan arus akan mengalir ke kaki non inverting U1 (LM324) dan kaki inverting U2 (LM324). Disini IC LM324 berfungsi sebagai komparator. Karena Vin dari besar dari pada Vref  di U1, maka  tegangan output U1 akan sebesar +Vcc Sedangkan di U1 karena Vin dari kecil dari pada Vref  di U2, maka  tegangan output U2 akan sebesar -Vcc. Tegangan Output yang dihasilkan U1 akan membuat arus mengalir ke R1 dan D1 menyala. Arus juga akan mengalir ke R3 dan R6 sehingga  menakibatkan Q1 dan Q4 aktif. Aktifnya Q1 dan Q4 menyababkan motor menjadi berputar searah jarum jam yang ditandakan dengan berbunyi nya buzzer dan mobil pun masuk ke dalam garasi .
            Namun Ketika sensor  tidak menerima pantulan cahaya infrared atau sensor berlogika 0, maka tiadak akan ada tegangan keluar dari sensor dan arus tidak akan mengalir ke kaki non inverting U1 (LM324).Ketika mobil sudah masuk ke dalam garasi dan si pemilik mobil menghidupkan lampu garasi , maka  resistansi dari LDR anak kecil dan menyebabkan ada arus mengalir ke kaki non inverting LM324. Disini IC LM324 juga berfungsi sebagai detektor. Karena Vref dari besar dari pada Vin  di U1, maka  tegangan output U1 akan sebesar -Vcc Sedangkan di U2 karena Vref dari kecil dari pada Vin  di U2, maka  tegangan output U2 akan sebesar +Vcc. Tegangan Output yang dihasilkan U2 akan membuat arus mengalir ke R2 dan D2 menyala. Arus juga akan mengalir ke R5 dan R4 sehingga  menakibatkan Q2 dan Q3 aktif. Aktifnya Q1 dan Q4 menyababkan motor menjadi berputar berlawanan arah jarum jam ( garasi tertutup) .

  6.Video Rangkaian[kembali]

 


     7. Link Download[kembali]
     Rangkaian Simulasi [Download]
     Vidio Simulasi   [Download]
     Data Sheet Infrared [Dwonload]   
     Data sheet LM324  [Download]
     File HTML [Download]
     Library sensor Infrared[Download]
 
 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar